Bulan Juli lalu komputer-komputer baru keluaran Dell, Gateway dan lainnya sudah menggunakan chip terbaru Intel yang bernama Core i7. Beberapa benchmark dan fiturnya menunjukkan bahwa Core i7 adalah prosesor yang benar-benar spesial.
Intel mengembangkan chip ini dengan proses yang bernama tick-tock cycle. Tick adalah peningkatan dari mikroarsitektur, yaitu pengecilan ukuran untuk menciptakan efisiensi yang lebih baik. Sedangkan tock berarti peluncuran mikroarsitektur yang sama sekali baru.
Sebagai contoh, kita ambil Penryn. Penryn adalah tick dari Core 2, dengan ukuran yang mengecil proses 65-nanometer menjadi 45nm. Core i7 adalah tock karena menggunakan mikroarsitektur yang sama sekali baru bernama Nehalem. Core i7 Nehalem merupakan sebuah langkah maju yang dramatis sekaligus menebus kekurangan arsitektur Intel sebelumnya yang mampu dimanfaatkan oleh AMD. Selanjutnya mari kita lihat empat hal yang membuat chip ini sangat spesial:
1. Ucapkan selamat tinggal pada front-side bus
Setup front-side bus (FSB) sudah lama jadi ciri chip Intel, namun kini Intel menyingkirkannya. FSB bertugas untuk mengantarkan data antara CPU dan memory controller hub, tapi fungsinya tidak maksimal jika digunakan pada chip multi inti. Intel menyiapkan QuickPath Interconnect (QPI) sebagai pengganti FSB. QPI akan mengatasi masalah bottleneck yang sering terjadi ini dan dapat meng-handle multi-inti dengan lebih baik tentunya. QPI menggunakan direct point-to-point connections yang mempunyai bandwidth sebesar 25GBps. Wow! Jauh lebih besar dari apa yang ditawarkan FSB. Berbeda konfigurasi tentu saja berbeda ‘rumah’, sehingga dibutuhkan motherboard yang lebih QPI-friendly. Konsep ini mirip dengan yang dipunyai AMD dengan HyperTransport-nya.
2. Integrated memory controller dan triple-channel memory
Salah satu kekuatan Nehalem adalah peningkatan performa dengan memperbaiki akses ke memori dan bandwidth yang lebih lebar. Sebenarnya AMD sudah melakukannya beberapa tahun yang lalu dengan integrated memory controller. Pada dasarnya, memory controller ini berfungsi untuk memotong keterlambatan (respon) memori. Sebelum ini, dengan chip Intel, komunikasi harus melewati front-side bus terlebih dahulu, sehingga proses komunikasi menjadi lambat. Saat ini kebanyakan komputer masih menggunakan dual-channel memory (RAM dua lapis). Core i7 membuat standar baru berupa RAM tiga lapis, jadi jangan kaget jika nantinya banyak komputer yang diperkuat dengan RAM sebesar 6GB dan 12GB.
3. Kembalinya Hyper-Threading
Intel membuang Hyper-Threading setelah Pentium 4, dan kini, di Core i7 (dan Atom). Pada dasarnya, ini adalah teknik pemrosesan paralel yang mampu menjalankan multiple threads secara simultan. Sebagai gambarannya, teknik ini membagi tugas sedemikian rupa sehingga dapat dijalankan berbarengan oleh prosesor.
4. Built-In Power Management dan Overclocking
Biasanya Intel tidak menganjurkan overclocking karena akan mengurangi umur prosesor, namun dengan Core i7, Intel malah memasukkan fitur ini. Core i7 menyuguhkan manajemen tenaga (daya) yang sangat agresif, jauh bila dibandingkan dengan Core 2. Anda bisa mengatur overclock CPU sekaligus mengkostumisasi batas suhunya di BIOS. Asik, bukan?
Saat ini CPU yang menanamkan Core i7 masih sedikit, dan semuanya masih untuk desktop. Kemungkinan Core i7 baru akan mengunjungi laptop tahun depan. Sebuah penantian yang tampaknya menjanjikan.
Sumber : www.baristamobile.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment