Ngga ada angin ngga ada hujan, komputer langsung restart. Dan yang bikin kesel, banyak file kerjaan yang belum disave. Pernahkah hal ini terjadi pada anda? Berikut adalah beberapa penyebabnya:
Terlalu Panas Di dalam
Hal inilah yang kemungkinan besar menyebabkan PC anda restart sendiri. CPU terlalu panas akibat terlalu lama dari semestinya. Atau bisa jadi karena kipas dalam CPU mandeg dan tidak mau berputar. Coba lihat CPU temperatur di BIOS yang biasanya ada dalam “PC Health Status.” Temperatur sebesar 35C - 40C adalah normal. 40C - 47C berarti mulai memanas. 47C - 50C panas dan anda harus mengistirahatkan PC anda untuk cooling down. Kalau perlu periksa juga kipas pada CPU. Dan yang pasti, jangan sampai CPU anda mendekati atau bahkan temperaturnya mencapai 79 derajat celsius. Bentar lagi meledak tuh. Pastikan CPU anda selalu ada dalam temperatur 35C - 40C. Kalau anda ngga mau repot masuk BIOS untuk cek temperature. Silahkan download Speedfan untuk mengecek CPU temperatur secara realtime.
SOLUSI: Jika CPU anda sudah terlanjur panas, harus dibongkar nih CPUnya. Anda bisa melakukannya sendiri koq. Buka casing cpu dan nyalakan komputer sesaat. Coba perhatikan semua kipasnya yang ada (terutama kipas processor). Apakah putarannya normal? Cepat atau lambat? Atau ngga jalan sama sekali? Jika ada yang putarannya lambat, anda harus periksa kipas tersebut. Coba anda putar-putar kipas tsb (pc dalam keadaan mati tentunya). Jika terasa berat, cabut kipas tsb dan semprot dengan 4WD lalu putar-putar sampai kotorannya keluar dan putarannya lancar kembali.
Untuk kipas yang tidak jalan sama sekali, periksa dulu apakah kabelnya tersambung ke power supply atau tidak. Kalau ya, lakukan seperti langkah diatas. INGAT: Sering-sering perhatikannya temperatur CPU-nya!
Bad Memory
Suhu komputer anda normal tapi tetap suka restart sendiri? Kemungkinan kedua adalah bad memory atau bad RAM. Anda harus mengecek RAM anda. Caranya lakukan pengetesan dengan menggunakan Memory Diagnosis Tools. Salah satunya adalah Windows Memory Diagnostic. Jalankan dulu executeable file-nya pada Windows lalu pilih CD atau Floppy Disk Install.
Jika anda memilih ‘Create Startup Disk’, silahkan anda masukan floppy disk ke diskdrive anda. Setelah proses selesai restart komputer anda dan ganti ‘First Boot’ ke ‘Floppy Disk’ pada BIOS. Setelah itu, Windows Memory Diagnostic akan men-scan RAM anda.
Jika anda memilih ‘Save CD Image to Disk’, klik tombol tersebut dan save file image di harddisk komputer anda. Lalu dengan menggunakan CD Burning program seperti Nero, burn file image tersebut ke dalam CD. Untuk mudahnya gunakan Nero SmartStart dan pilih ‘Burn Image to Disc’ pada bagian ‘Copy and Backup’. Setelah cd selesai diburn, restart komputer dan boot dari cd lalu scan memory/ram anda.
Kalau dari hasil diagnosa mengatakan ada bad memory berarti mau ngga mau anda harus ganti ram anda.
Program lain untuk mendiagnosa bad memory adalah Memtest86+ dan Docmem.
Virus dan Spyware
Dua sejoli ini bisa juga menjadi biang kerok penyebab komputer restart sendiri. Coba scan komputer anda dengan menggunakan antivirus dan antispyware.
Bad Power
Kalau ketiga hal diatas bukan masalahnya, berarti power supply CPU anda sudah lemah dan harus diganti. Tandanya: komputer selalu nge-restart dalam interval yang tidak pasti. Kadang baru dipake udah nge-restart tapi kadang udah lama dipake baru nge-restart. Terpaksa anda harus beli yang baru dan masing greng!
Jangan Repot-Repot Ah!
Sebetulnya, Windows-lah yang melakukan restart secara tiba-tiba tanpa memberi tahu anda. Hal ini dilakukannya untuk menghindari kerusakan pada komputer. Begitu ada yang ngga beres dengan komputer anda, windows akan langsung nge-restart.
Kalau anda tidak ingin windows me-restart komputer jika ada masalah karena anda akan melakukannya secara manual, lakukan langkah berikut:
1. Klik kanan icon My Computer
2. Pilih tab Advanced
3. Klik Setting pada bagian “Startup and Recovery”
4. Uncheck Automatically Restart
5. Tekan OK
sumber : http://www.komputeranda.com
0 komentar:
Post a Comment