Ferdy Ant | Makes Different with Your Own: 2/1/09 - 3/1/09

Konsep VPN

Konsep VPN

Perpaduan teknologi tunneling dan enkripsi membuat VPN (Virtual Private Network) menjadi teknologi yang luar biasa dan membantu banyak sekali pekerjaan penggunanya.














Pada edisi sebelumnya telah disinggung sedikit mengenai apa itu teknologi VPN, di mana penggunaannya dan apa saja teknologi yang membentuknya. Kini akan dibahas satu per satu lebih mendetail tentang teknologi pembentuk VPN tersebut, yaitu tunneling dan enkripsi.




Kedua teknologi ini tidak bisa ditawar dan diganggu-gugat lagi dalam membentuk sebuah komunikasi VPN. Kedua teknologi ini harus dipadukan untuk mendapatkan hasil yang sempurna, yaitu komunikasi data aman dan efisien. Aman berarti data Anda tetap terjaga kerahasiaan dan keutuhannya. Tidak sembarang pihak dapat menangkap dan membaca data Anda, meskipun data tersebut lalu-lalang di jalur komunikasi publik. Keutuhan yang tetap terjaga maksudnya tidak sembarang orang dapat mengacaukan isi dan alur data Anda. Hal ini perlu dijaga karena jika sudah lewat jalur publik, banyak sekali orang iseng
yang mungkin saja menghancurkan data Anda di tengah jalan. Untuk itulah, mengapa kedua teknologi ini sangat berperan penting dalam terbentuknya solusi komunikasi VPN.
Apa Saja Teknologi Tunneling ?
Untuk membuat sebuah tunnel, diperlukan sebuah protokol pengaturnya sehingga tunnel secara logika ini dapat berjalan dengan baik bagaikan koneksi point-to-point sungguhan. Saat ini, tersedia banyak sekali protokol pembuat tunnel yang bisa digunakan. Namun, tunneling protocol yang paling umum dan paling banyak digunakan terdiri dari tiga jenis di bawah ini:

*Layer 2 Tunneling Protocol (L2TP)
L2TP adalah sebuah tunneling protocol yang memadukan dan mengombinasikan dua buah tunneling protocol yang bersifat proprietary, yaitu L2F (Layer 2 Forwarding) milik Cisco Systems dengan PPTP (Point-to-Point Tunneling Protocol) milik Microsoft.
Pada awalnya, semua produk Cisco menggunakan L2F untuk mengurus tunneling-nya, sedangkan operating system Microsoft yang terdahulu hanya menggunakan PPTP untuk melayani penggunanya yang ingin bermain dengan tunnel. Namun saat ini, Microsoft Windows NT/2000 telah dapat menggunakan PPTP atau L2TP dalam teknologi VPN-nya.
L2TP biasanya digunakan dalam membuat Virtual Private Dial Network (VPDN) yang dapat bekerja membawa semua jenis protokol komunikasi didalamnya. Selain itu, L2TP juga bersifat media independen karena dapat bekerja di atas media apapun. L2TP memungkinkan penggunanya untuk tetap dapat terkoneksi dengan jaringan lokal milik mereka dengan policy keamanan yang sama dan dari manapun mereka berada, melalui koneksi VPN atau VPDN. Koneksi ini sering kali dianggap sebagai sarana memperpanjang jaringan lokal milik penggunanya, namun melalui media publik.
Namun, teknologi tunneling ini tidak memiliki mekanisme untuk menyediakan fasilitas enkripsi karena memang benar-benar murni hanya membentuk jaringan tunnel. Selain itu, apa yang lalu-lalang di dalam tunnel ini dapat ditangkap dan dimonitor dengan menggunakan protocol analizer.

* Generic Routing Encapsulation (GRE)
Protokol tunneling yang satu ini memiliki kemampuan membawa lebih dari satu jenis protokol pengalamatan komunikasi. Bukan hanya paket beralamat IP saja yang dapat dibawanya, melainkan banyak paket protokol lain seperti CNLP, IPX, dan banyak lagi. Namun, semua itu dibungkus atau dienkapsulasi menjadi sebuah paket yang bersistem pengalamatan IP. Kemudian paket tersebut didistribusikan melalui sistem tunnel yang juga bekerja di atas protokol komunikasi IP.

Dengan menggunakan tunneling GRE, router yang ada pada ujung-ujung tunnel melakukan enkapsulasi paket-paket protokol lain di dalam header dari protokol IP. Hal ini akan membuat paket-paket tadi dapat dibawa ke manapun dengan cara dan metode yang terdapat pada teknologi IP. Dengan adanya kemampuan ini, maka protokol-protokol yang dibawa oleh paket IP tersebut dapat lebih bebas bergerak ke manapun lokasi yang dituju, asalkan terjangkau secara pengalamatan IP.

Aplikasi yang cukup banyak menggunakan bantuan protokol tunneling ini adalah menggabungkan jaringan-jaringan lokal yang terpisah secara jarak kembali dapat berkomunikasi. Atau dengan kata lain, GRP banyak digunakan untuk memperpanjang dan mengekspansi jaringan lokal yang dimiliki si penggunanya. Meski cukup banyak digunakan, GRE juga tidak menyediakan sistem enkripsi data yang lalu-lalang di tunnel-nya, sehingga semua aktivitas datanya dapat dimonitor menggunakan protocol analyzer biasa saja.


*IP Security Protocol (IPSec)
IPSec adalah sebuat pilihan tunneling protocol yang sangat tepat untuk digunakan dalam VPN level korporat. IPSec merupakan protokol yang bersifat open standar yang dapat menyediakan keamanan data, keutuhan data, dan autentikasi data antara kedua peer yang berpartisipasi di dalamnya.

IPSec menyediakan sistem keamanan data seperti ini dengan menggunakan sebuah metode pengaman yang bernama Internet Key Exchange (IKE). IKE ini bertugas untuk menangani masalah negosiasi dari protokol-protokol dan algoritma pengamanan yang diciptakan berdasarkan dari policy yang diterapkan pada jaringan si pengguna. IKE pada akhirnya akan menghasilkan sebuah sistem enkripsi dan kunci pengamannya yang akan digunakan untuk autentikasi pada sistem IPSec ini.


Bagaimana dengan Teknologi Enkripsinya?

Selain teknologi tunneling, teknologi enkripsi dalam VPN juga sangat bervariasi. Sebenarnya teknologi enkripsi bukan hanya milik VPN saja, namun sangat luas penggunaannya. Enkripsi bertugas untuk menjaga privasi dan kerahasiaan data agar tidak dapat dengan mudah dibaca oleh pihak yang tidak berhak. Secara garis besar teknik enkripsi terbagi atas dua jenis, yaitu:


Symmetric Encryption

Symmetric Encryption dikenal juga dengan nama sebutan secret key encryption. Enkripsi jenis ini banyak digunakan dalam proses enkripsi data dalam volume yang besar. Selama masa komunikasi data, perangkat jaringan yang memiliki kemampuan enkripsi jenis ini akan mengubah data yang berupa teks murni (cleartext) menjadi berbentuk teks yang telah diacak atau istilahnya adalah ciphertext. Teks acak ini tentu dibuat dengan menggunakan algoritma. Teks acak ini sangat tidak mudah untuk dibaca, sehingga keamanan data Anda terjaga.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana data acak tersebut dibuka oleh pihak yang memang ditujunya? Untuk membuka data acak ini, algoritma pengacak tadi juga membuat sebuah kunci yang dapat membuka semua isi aslinya. Kunci ini dimiliki oleh si pengirim maupun si penerima data. Kunci inilah yang akan digunakan dalam proses enkripsi dan dekripsi ciphertext ini.
Digital Encryption Standar (DES) merupakan sebuah algoritma standar yang digunakan untuk membuat proses symmetric encryption ini. Algoritma ini diklaim sebagai yang paling umum digunakan saat ini. Algoritma DES beroperasi dalam satuan 64-bit blok data. Maksudnya, algoritma ini akan menjalankan serangkaian proses pengacakan 64-bit data yang masuk untuk kemudian dikeluarkan menjadi 64-bit data acak. Proses tersebut menggunakan 64-bit kunci di mana 56-bit-nya dipilih secara acak, 8 bit nya berasal dari parity bit dari data Anda. Kedelapan bit tersebut diselipkan di antara ke 56-bit tadi. Kunci yang dihasilkan kemudian dikirimkan ke si penerima data.

Dengan sistem enkripsi demikian, DES tidaklah mudah untuk ditaklukkan Namun seiring perkembangan teknologi, DES sudah bisa dibongkar dengan menggunakan superkomputer dalam waktu beberapa hari saja. Alternatif untuk DES adalah triple DES (3DES) yang melakukan proses dalam DES sebanyak tiga kali. Jadi kunci yang dihasilkan dan dibutuhkan untuk membuka enkripsi adalah sebanyak tiga buah.


Asymmetric Encryption

Enkripsi jenis ini sering disebut sebagai sistem public key encryption. Proses enkripsi jenis ini bisa menggunakan algoritma apa saja, namun hasil enkripsi dari algoritma ini akan berfungsi sebagai pelengkap dalam mengacakan dan penyusunan data. Dalam enkripsi jenis ini diperlukan dua buah kunci pengaman yang berbeda, namun saling berkaitan dalam proses algoritmanya. Kedua kunci pengaman ini sering disebut dengan istilah Public Key dan Private Key.
Sebagai contohnya, Andi dan Budi ingin berkomunikasi aman dengan menggunakan sistem enkripsi ini. Untuk itu, keduanya harus memiliki public key dan private key terlebih dahulu. Andi harus memiliki public dan private key, begitu juga dengan Budi. Ketika proses komunikasi dimulai, mereka akan menggunakan kunci-kunci yang berbeda untuk mengenkrip dan mendekrip data. Kunci boleh berbeda, namun data dapat dihantarkan dengan mulus berkat algoritma yang sama.

Mekanisme pembuatan public dan private key ini cukup kompleks. Biasanya key-key ini di-generate menggunakan generator yang menjalankan algoritma RSA (Ron Rivest, Adi Shamir, Leonard Adleman) atau EL Gamal. Hasil dari generator ini biasanya adalah dua buah susunan angka acak yang sangat besar. Satu angka acak berfungsi sebagai public key dan satu lagi untuk private key. Angka-angka acak ini memang harus dibuat sebanyak dan seacak mungkin untuk memperkuat keunikan dari key-key Anda.
Menggenerasi key-key ini sangat membutuhkan proses CPU yang tinggi. Maka itu, proses ini tidak bisa dilakukan setiap kali Anda melakukan transaksi data. Dengan kata lain, enkripsi jenis ini tidak pernah digunakan untuk mengamankan data yang sesungguhnya karena sifatnya yang kompleks ini. Meskipun demikian, enkripsi ini akan sangat efektif dalam proses autentikasi data dan aplikasinya yang melibatkan sistem digital signature dan key management.
Bagaimana Memilih Teknologi VPN yang Tepat?
Teknologi VPN begitu banyak pilihannya untuk Anda gunakan. Bagaimana memilih yang terbaik untuk Anda? Teknologi VPN yang terbaik untuk Anda sangat tergantung pada kebutuhan traffic data yang ingin lalu-lalang diatasnya.

Teknologi IPSec merupakan pilihan utama dan yang paling komplit untuk memberikan solusi bagi jaringan VPN level enterprise. Namun sayangnya, IPSec hanya mendukung traffic yang berbasiskan teknologi IP dan paket-paket yang berkarakteristik unicast saja. Jadi jika karakteristik data Anda yang ingin dilewatkan VPN sesuai dengan kemampuan IPSec, maka tidak perlu lagi menggunakannya karena IPSec relatif lebih mudah dikonfigurasi dan di-troubleshoot. Namun jika traffic Anda terdiri dari protokol-protokol selain IP atau komunikasi IP berkarakteristik multicast, maka gunakanlah GRE atau L2TP.

GRE sangat cocok digunakan jika Anda ingin membuat komunikasi site-to-site VPN yang akan dilewati oleh berbagai macam protokol komunikasi. Selain itu, GRE juga sangat cocok digunakan dalam melewati paket-paket IP multicast seperti yang banyak digunakan dalam routing protocol. Sehingga cocok digunakan sebagai jalur komunikasi antar-router. GRE akan mengenkapsulasi segala traffic tanpa peduli sumber dan tujuannya.

Untuk jaringan yang banyak dilalui oleh traffic untuk keperluan Microsoft networking, L2TP sangat pas untuk digunakan di sini. Karena hubungannya yang erat dengan protokol PPP, L2TP juga sangat cocok digunakan dalam membangun remote-access VPN yang membutuhkan dukungan multiprotokol.

Namun yang menjadi kendala adalah baik GRE maupun L2TP tidak ada yang memiliki sistem enkripsi dan penjaga keutuhan data. Maka dari itu, biasanya dalam implementasi kedua teknologi VPN ini digabungkan penggunaannya dengan IPSec untuk mendapatkan fasilitas enkripsi dan mekanisme penjaga integritas datanya.
Aman dan Nyaman

VPN memang terbentuk dari perpaduan kedua teknologi yang telah dijabarkan secara garis besar di atas. Ada sebuah prinsip yang berkembang di kalangan praktisi komunikasi data yang mengatakan bahwa “komunikasi data yang aman tidak akan pernah nyaman”. Prinsip tersebut mungkin ada kalanya benar, di mana Anda harus membuat policy-policy yang memusingkan kepala, teknik-teknik tunneling dan enkripsi apa yang akan Anda gunakan, dan rule-rule yang sangat ketat dan teliti untuk menghadang semua pengacau yang tidak berhak mengakses data Anda. Namun, teknologi VPN mungkin bisa dikecualikan dalam prinsip tersebut.
Memang benar, performa jaringan VPN tidak akan bisa sebaik jaringan pribadi yang sesungguhnya. Waktu latensi yang besar pasti menyertai ke manapun VPN pergi. Selain itu, jaringan ini sangat sensitif terhadap gangguan yang terjadi di tengah jalan entah di mana. Namun, semua risiko tersebut masih mungkin diterima karena jika sudah terkoneksi, kenyamanan luar biasa bisa Anda nikmati. Lebih dari itu, bagi Anda praktisi bisnis, banyak sekali aplikasi bisnis yang bisa dibuat dengan menggunakan VPN. Selamat belajar!


Sumber : http://rodo-heweh.blogspot.com/2007/06/konsep-vpn_14.html



Baca Selengkapnya...

Menunggu keunggulan Windows 7

Menunggu keunggulan Windows 7
Solopos,
Edisi : Minggu, 08 Februari 2009 , Hal.X

Versi final Windows 7, sebagai pengganti Windows Vista dikabarkan akan tersedia pada akhir tahun ini atau awal tahun 2010. Namun keandalan dari sistem operasi (OS) keluaran Microsoft terbaru ini patut diuji coba melalui versi Betanya.

Kabar tentang kemunculan Windows 7 semakin banyak beredar di Internet maupun masyarakat. Kalangan pengguna produk Microsoft ini pun sebagian sudah mulai berburu untuk mencoba versi Beta-nya atau uji cobanya yang bisa di-download melalui Internet.

Windows 7 sendiri, menurut Windows Client Product Manager PT Microsoft Indonesia, Lukman Susetio, berawal karena Microsoft memiliki kebijakan software assurance tiga tahun untuk sejumlah produknya. Karena itu pula, jelasnya, ketika suatu produk diluncurkan, maka produk penerusnya harus dibuat dalam kurun waktu tiga tahun berikutnya.


Hal itu pula yang berlaku bagi Windows 7 yang memiliki tenggat waktu tiga tahun setelah Vista. Generasi penerus Windows ini kabarnya bakal diluncurkan akhir tahun 2009. Beberapa perubahan sudah pasti akan ditemui dalam Windows 7 dibandingkan Windows Vista. Namun, menurut Ardian M Prastiawan dari Divisi Software dan Development Puskom Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, perubahan yang terjadi tidak total, seperti yang terjadi saat Windows 2000 berubah ke Windows XP. Maupun saat Windows XP berubah ke Windows Vista.
”Sebenarnya, Windows 7 merupakan turunan dari Windows Vista. Sehingga tidak terlalu banyak perubahan yang bisa dirasakan. Sementara kalau perubahan dari Windows 2000 ke XP, maupun XP ke Windows Vista, terjadi perubahan total. Mulai dari desain, menu, setting atau konfigurasi kemudahan pemakaian dan yang lainnya, telah banyak berubah. Tetapi kalau Windows Vista ke Windows 7, tidak ada perubahan berarti. Hanya ada penambahan fitur-fitur untuk menyempurnakan generasi sebelumnya,” terang Ardian kepada Espos, belum lama ini di Kampus UNS.
Namun secara umum, Ardian mengatakan Windows 7 lebih mudah diatur. Instalasinya dinilai lebih ringkas dan prosesnya lebih ringan ketimbang Windows Vista. Dan karena memang belum final prosesnya, masih banyak kekurangan dalam Windows 7 versi Beta atau uji cobanya. Ardian mengatakan ada aplikasi yang belum bisa beroperasi di Windows 7, padahal di Windows Vista berjalan lancar.
Sedangkan spesifikasi komputer yang support untuk Windows 7, disebutkan masih sama dengan Windows Vista. Sementara menurut Ferdy Hernawan, teknisi IT (informasi dan teknologi) di SMK Negeri 2 Solo, Windows 7 memang punya keunggulan dalam hal tampilan. Karena kesan tiga dimensinya lebih tampak menonjol.
Namun karena yang muncul sekarang masih merupakan versi uji coba, sehingga masih terdapat banyak kekurangan. ”Tampilannya mendekati Windows Vista dan terlihat lebih hidup. Tetapi untuk secara keseluruhan memang belum bisa dinilai, karena versi finalnya belum keluar. Karena itu pula sejumlah aplikasi atau software belum sepenuhnya kompatibel dengan Windows 7. Namun di versi finalnya yang akan dirilis resmi tentu sudah lebih sempurna daripada versi Beta atau uji cobanya,” terangnya kepada Espos, Kamis (5/2).
Sementara dari kalangan pengusaha komputer sendiri, sebagian besar belum sempat menjajal versi uji coba dari Windows 7. Karyawan Wirabuana Komputer Yogyakarta, Eko, mengatakan informasi yang beredar di kalangan mereka menyebutkan versi uji coba Windows 7 cukup sulit untuk di-download.
Ukuran file yang terlalu besar menyebabkan download Windows 7 versi Beta butuh waktu berhari-hari. ”Saya sudah mencoba untuk men-download versi Beta dari Windows 7. Namun ukuran filenya terlalu besar sehingga muncul kendala dalam proses download-nya,” terang user komputer, Susilo, yang penasaran dengan keandalan Windows 7.

Spesifikassi komputer yang dibutuhkan untuk operasi sistem Windows 7 :
1 GHz 32 bit or 64 bit processor
1 GB of System memory
16 GB of available disk space
Support for directX 9 graphics with 128 MB memori (to enable the Aero Theme)
DVD-R/W Drive
Optional: Internet Access

Oleh: Ivan Indrakesuma
http://www.solopos.co.id/zindex_menu.asp?kodehalaman=m05&id=259892


Baca Selengkapnya...

Perbandingan MySQL Dengan SQL SERVER

Perbandingan MySQL Dengan SQL SERVER MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database manajemen system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.


MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase.

Sebuah sistem manajemen basisdata relasional atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai relational database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang didisain untuk mengatur/memanajemen sebuah basisdata sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya. Contoh penggunaan DBMS ada banyak sekali dan dalam berbagai bidang kerja, misalnya akuntansi, manajemen sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Meskipun pada awalnya DBMS hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan berskala besar yang memiliki perangkat komputer yang sesuai dengan spesifikasi standar yang dibutuhkan (pada saat itu standar yang diminta dapat dikatakan sangat tinggi) untuk mendukung jumlah data yang besar, saat ini implementasinya sudah sangat banyak dan adaptatif dengan kebutuhan spesifikasi data yang rasional sehinggal dapat dimiliki dan diimplementasikan oleh segala kalangan sebagai bagian dari investasi perusahaan.

Multi-user adalah istilah dalam sistem operasi atau perangkat lunak aplikasi yang memperbolehkan akses oleh beberapa pengguna dalam waktu bersamaan ke sistem operasi atau aplikasi tersebut. Istilah lawannya yaitu single-user mengacu kepada suatu sistem operasi yang hanya bisa digunakan oleh satu pengguna setiap saat.

Selain itu MySQL juga memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

Portability : MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

Open Source : MySQL didistribusikan secara open source (gratis), dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.

Multiuser : MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

Performance tuning : MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

Column types : MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain

Command dan functions : MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam query.

Security : MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.

Scalability dan limits : MySQL mampu menangani database dalam skala besar, dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

Connectivity : MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

Localisation : MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk didalamnya.

Interface : MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

Clients dan tools : MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online.

Struktur table : MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan database lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

SQL SERVER

Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar.

Microsoft SQL Server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream). Selain dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC (Open Database Connectivity), dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah kemampuannya untuk membuat basis data mirroring dan clustering.

Dengan menerapkan prinsip database server, seluruh pengolahan data mulai dari pencarian, update, penghapusan, penambahan, sampai pada query yang komplek dilakukan di komputer server, sehingga selain kredibilitas data yang terjaga juga ada pembagian beban kerja antara komputer client dan komputer server data.

Sehingga fungsi komputer client hanya sebagai media input dan output data saja, selebihnya ditangani oleh server dengan memakai bahasa query terstruktur atau dikenal dengan Structured Query Language (SQL), bahasa inilah yang digunakan oleh komputer client untuk berkomunikasi dengan komputer server data mulai dari permintaan data, update, menghapus dlsb.

Transact-SQL adalah jenis bahasa untuk basis data SQL yang dikeluarkan oleh perusahaan Microsoft dan Sybase. Pada sistem berbasis Microsoft, T-SQL ini diimplementasikan pada perangkat lunak Microsoft SQL Server, sedangkan pada sistem berbasis Sybase, bahasa Transact-SQL ini dipakai pada perangkat lunaknya yang bernama Adaptive Server Enterprise dan Sybase SQL Server.

Seperti bahasa dalam kebanyakan basis data SQL, T-SQL ini mempunyai beberapa fitur:
bahasa kendali alir (control flow) variabel lokal pemrosesan matematis, string, tanggal (date), dll perbaikan perintah DELETE dan UPDATE.

Kata kunci (keyword) yang dipakai meliputi perintah BEGIN dan END, BREAK, CONTINUE, GOTO, IF dan ELSE, RETURN, WAITFOR, serta WHILE. Beberapa contoh dari penggunaan bahasa T-SQL ini adalah:

IF DATEPART(dw, GETDATE()) = 7 OR DATEPART(dw, GETDATE()) = 1
PRINT 'It is the weekend.'
ELSE
PRINT 'It is a weekday.'

Untuk perintah lebih dari satu baris, maka blok dengan awal BEGIN dan akhiran END harus dipakai seperti contoh ini:

IF DATEPART(dw, GETDATE()) = 7 OR DATEPART(dw, GETDATE()) = 1
BEGIN
PRINT 'It is the weekend.'
PRINT 'Get some rest!'
END
ELSE
BEGIN
PRINT 'It is a weekday.'
PRINT 'Get to work!'
END

Tipe suatu variable biasanya dinyatakan dengan perintah DECLARE:

DECLARE @Counter INT
SET @Counter = 10
WHILE @Counter > 0
BEGIN
PRINT 'The count is ' + CONVERT(VARCHAR(10), @Counter)
SET @Counter = @Counter - 1
END

Suatu variable @ArticleCount dapat diberi nilai awal dengan jumlah baris COUNT yang terdapat pada table Articles, sebagai berikut:

DECLARE @ArticleCount INT
SELECT @ArticleCount = COUNT(*) FROM Articles
INSERT
PERBANDINGAN MYSQL DENGAN SQL SERVER TERLETAK PADA:



Platform perbandingan

SQL Server hanya bekerja pada platform berbasis Windows, termasuk Windows 9x, Windows NT, Windows 2000 dan Windows CE.

MySQL mendukung semua platform, termasuk platform berbasis Windows, AIX-berbasis sistem, sistem HP-UX, Linux Intel, Sun Solaris dan sebagainya.

Perbandingan dalam Software Pendukung UNTUK MYSQL


UNTUK SQL SERVER



Kinerja perbandingan


Sangat sulit untuk membuat perbandingan antara kinerja SQL Server dan MySQL. Kinerja database Anda agak tergantung dari pengalaman database pengembang dan database administrator daripada dari database's selular. Anda dapat menggunakan kedua RDBMS untuk membangun sistem stabil dan efisien. Namun, dimungkinkan untuk menentukan khas transaksi, yang digunakan dalam sistem kontrol inventarisasi, sistem reservasi maskapai penerbangan dan sistem perbankan. Setelah menetapkan khas transaksi ini, kita dapat menjalankan mereka di bawah sistem manajemen database yang berbeda bekerja pada berbagai platform hardware dan software.
SQL Server dan MySQL
Di sini Anda dapat menemukan beberapa SQL Server dan MySQL batas:



Perbandingan MySQL dengan SQL Server Dalam beberapa hal lain:

Jika kita sering membuat program database dengan perintah yang kita simpan didalam database seperti stored procedure, function, atau trigger kadang terdapat perbedaan bahasa pemrogramman antara di MySQL dengan SQL Server. Berikut kita akan membahas beberapa perbedaan antara aplikasi database tersebut.

Untuk parameter di dalam SQL Server selalu menggunakan awalan ‘@’, sedangkan pada MySQL kita dapat mengidentifikasikan parameter dengan karakter apapun dan kita bahkan dapat membuat parameter local tanpa mendeklarasikannya terlebih dahulu, yaitu dengan menambahkan karakter “@” pada awalan parameter yang dibuat.

Pada SQL Server kita dapat mengetikan perintah
‘DECLARE v1 [datatype], v2 [datatype], v3 [datatype]’
tetapi pada MySQL kita harus mengetikan perintah
‘DECLARE v1 [datatype]; DECLARE v2 [datatype]; DECLARE v3 [datatype]’
SQL Server tidak perlu mengetikan perintah ‘BEGIN … END’ untuk batasan sebuah Stored Procedure atau Function. Tetapi dalam MySQL kita perlu mengetikan perintah ‘BEGIN … END’ untuk Stored Procedure atau Function yang memiliki lebih dari satu baris perintah.
Contoh:
DELIMITER$
CREATE PROCEDURE proc1(id int)
BEGIN
[statement 1];
[statement 2];
END$
DELIMITER;

Pada SQL Server kita tidak perlu mengetikan karakter ‘;’ (titik koma) pada setiap akhir perintah. Tetapi pada MySQL membutuhkan karakter ‘;’ pada setiap akhir perintah, karena MySQL merupakan aplikasi console yang membutuhkan pembatas untuk setiap perintah yang dituliskan menjadi pembatas dengan perintah yang lainnya dalam satu Procedure atau Function.

SQL Server memiliki fungsi ‘SET NOCOUNT’ dan ‘@@ROWCOUNT’ untuk memperoleh jumlah row hasil execute. Sedangkan pada MySQL tidak memiliki perintah untuk ‘SET NOCOUNT’, tetapi memiliki fungsi ‘row_count()’ untuk mendapatkan jumlah row hasil execute dari query delete, insert, atau update, ‘found_rows()’ untuk mendapatakan jumlah row hasil execute dari query select.

SQL Server memiliki perintah perulangan ‘WHILE … BEGIN’. Sedangkan MySQL memiliki perintah perulangan ‘WHILE … DO’.

SQL Server dapat menggunakan perintah ‘SELECT’ atau ‘SET’ untuk mengisi data ke variable.
Contoh:
DECLARE @v1 int, @v2 int
SELECT @v1 = 10, @v2 = 20

Sedangkan MySQL hanya dapat menggunakan perintah ‘SET’ untuk mengisi data ke variable.
Contoh:
DECLARE v1 int;
DECLARE v2 int;
SET v1 = 10;
SET v2 = 20;

Kesimpulan
Adalah tidak benar bahwa SQL Server adalah lebih baik daripada MySQL atau sebaliknya. Kedua produk dapat digunakan untuk membangun sistem stabil dan efisien dan stabilitas dan efektivitas Anda dan aplikasi database agak tergantung dari pengalaman database pengembang dan database administrator daripada dari database's selular.
Tetapi SQL Server memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan MySQL dan sebaliknya.

SQL Server Keunggulan:
• SQL Server memegang bagian atas kinerja TPC-C dan harga / kinerja hasil.
• SQL Server adalah umumnya diterima sebagai lebih mudah untuk menginstal, menggunakan dan mengelola.
• Transact-SQL adalah lebih berkuasa daripada bahasa dialek MySQL.

MySQL Keunggulan:
MySQL mendukung semua platform, tidak hanya yang berbasis platform Windows.
• MySQL kurang memerlukan sumber daya hardware.
• Anda dapat menggunakan MySQL tanpa pembayaran di bawah dengan GNU General Public License.

Daftar Pustaka:
http://www.microsoft.com/indonesia/compare/sqlserver/perbandingan_sqlserver_mysql.aspx http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL http://id.wikipedia.org/wiki/Sql_server http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data_relasional http://id.wikipedia.org/wiki/Multi-user http://www.gealgeol.com/2008/02/11/selintas-sejarah-ms-sql-server.html http://id.wikipedia.org/wiki/Transact-SQL http://heng-line.com/?p=43

Baca Selengkapnya...

Copyright © 2008 - Ferdy Ant | Makes Different with Your Own - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template